“Goal kami cuma satu, bikin karya sekeren mungkin!”
Target itu diungkapkan para personel Strangers kepada MUSIKERAS, saat ditanya visi misinya membentuk band berpaham metal ekstrim modern tersebut. Pasalnya, walau tergolong pendatang baru, namun supergrup asal Bandung, Jawa Barat ini nyatanya diperkuat musisi-musisi yang bukan ‘strangers’ (orang-orang tak dikenal) di skena musik keras.
Mereka – yang kebanyakan datang dari lingkaran metal berkonsep masa kini – terdiri atas gitaris Avedis Mutter dari Aftercoma, lalu gitaris Chikal Nurzaman yang pernah memperkuat formasi Revenge The Fate dan For Revenge, gitaris Ichal Tofandy (Cvndy), vokalis Dixie Erlangga (personel Sheol yang pernah memperkuat Dead With Falera) serta dramer Putra Pra Ramadhan dari Burgerkill, yang sebelumnya juga dikenal pernah tergabung di Killing Me Inside dan Sunrise.
Dengan nama Strangers, formasi ini ingin menghadirkan nuansa baru di kancah musik metal Indonesia, dengan menyuntikkan berbagai elemen segar dari sub-genre cadas lainnya. Mulai dari hardcore, metalcore, deathcore hingga Djent. Sejauh ini, Strangers telah melepas empat lagu rilisan tunggal sejak April 2022 lalu, yaitu “Berhala”, “Gembala”, “bmTh”, “Surai Seraya” serta interpretasi lagu milik Slipknot, “Get This”.
Tentu saja, pernyataan mereka di awal artikel sangat subyektif. Karena menurut mereka, paling tidak karya musik Strangers keren di mata mereka sendiri. “Makanya beberapa pendengar agak susah melabelkan genre Strangers itu apa. Saat penggarapan materi semua (personel) dibebaskan bereksplorasi dan ternyata bandnya sendiri pun puas dengan hasil campur aduk ini. Referensi kami banyak banget, karena tiap member punya selera masing-masing dan beda-beda semuanya,” seru pihak band menegaskan.
.
.
Perbedaan itu tidak menjadi masalah di Strangers, karena saat penggarapan lagu, mereka membiarkan personel yang datang dengan ide menentukan sendiri benang merah lagunya, sebelum digarap dan dikembangkan bersama-sama sebagai band.
“Setelah si member itu bikin benang merahnya di rumahnya sendiri, baru dibawa ke studio, di rumahnya Ave untuk dikembangin bareng-bareng. Untuk rekaman dram biasanya di Escape, salah satu studio di Bandung. Nah, kalau gitar, bass dan vokal direkam di rumah Ave, Rebuild Studio. Kalau waktu pengerjaan beda-beda sih, tergantung waktunya anak-anak bisa ngumpul. Tapi paling lama sih waktu ngerjain ‘Berhala’, itu hampir dua tahun prosesnya.”
Walau di formasinya ada tiga gitaris, namun Ichal lebih diposisikan sebagai pemain bass. Lalu kenapa Strangers tidak mencari musisi yang benar-benar berlatar belakang bassis? “Ya, karena saat itu yang ada di benak kami cuma mencari member yang keren, bukan bassis,” ujar mereka beralasan, sambil tertawa.
Kini Strangers sudah menancapkan eksistensinya secara meyakinkan. Mereka bukan lagi nama yang asing. Sambutan dari para metalhead ternyata positif, dan bahkan mereka baru saja dinobatkan sebagai band pendatang baru terbaik, atau The New Beast versi Hammersonic Awards 2023. Namun karena pada dasarnya Strangers hanyalah proyek sampingan, dan keseluruhan personelnya punya kesibukan masing-masing yang terbilang eksktrim, jadi mereka belum ada rencana khusus untuk melakukan tur atau tampil di atas panggung.
“Dan kami pun menyadari tidak mudah untuk melakukan perform atau touring, baik dari internal band atau pun promotor yang berencana mengundang Strangers. But, we’ll see what the future holds.”
Namun terlepas dari masalah teknis tersebut, satu yang pasti, Strangers ingin melajutkan gebrakannya dengan memproduksi album penuh. Karena sepertinya, menurut mereka, lagu rilisan tunggal yang telah dilepas sudah cukup.
Lagu-lagu Strangers bisa kalian dengarkan di berbagai platform digital seperti Spotify, Apple Music hingga YouTube. (mdy/MK01)
.
.
Leave a Reply