Terinspirasi dari salah satu karya terkenal dari band rock asal Wales, Holding Absence yang berjudul “Wilt”, unit modern post-hardcore asal Bekasi ini pun menemukan formula tepat untuk menggarap “Titik Koma”, lagu rilisan tunggal terbarunya yang diluncurkan resmi pada 16 Mei 2023 lalu.
Bliss Remains yang kini hanya diperkuat empat personel, yakni Fairus Zahran Nugra Novandya (vokal), Tegar Gilang Giardana (gitar), Muhamad Mushab Al-Jufri (gitar) dan Muhammad Abyan Avy Ramadhan (dram) berhasil menggabungkan pengaruh tadi dengan gaya unik mereka sendiri. Mereka menciptakan harmoni yang penuh emosi dan melodi yang menggetarkan, menawarkan kombinasi sempurna antara vokal yang menghanyutkan, melodi gitar yang indah dengan lirik yang tajam.
Apa yang menarik dari komposisi “Wilt” tersebut? Menurut pihak Bliss Remains yang diungkapkan kepada MUSIKERAS, “Wilt” cenderung memiliki instrumentasi bertempo santai. Menerapkan ritme 3/4 sepanjang lagu, dan itulah yang mereka terapkan di lagu “Titik Koma”.
“Tapi tidak sampai situ saja. Walapun instrumentasi dari lagu tersebut cenderung santai, vokal yang dikeluarkan oleh vokalis mereka juga dapat membawa para pendengar merasakan makna dan emosional yang dalam dari lagu tersebut. Dan hal itulah yang membuat kami tertarik untuk menjadikannya inspirasi kami dalam menulis ‘Titik Koma’.”
Kendati demikian, “Wilt” bukan satu-satunya acuan dalam meracik komposisi serta aransemen “Titik Koma”. Bliss Remains mengakui, mereka juga mendengarkan beberapa lagu milik band post-hardcore asal AS, Dayseeker. “Terutama dari album terbaru mereka yang berjudul ‘Dark Sun’. Dari komposisi album tersebut kami mencari referensi untuk instrumentasi, seperti guitar ambient, synth, pad dan lainnya,” seru Bliss Remains terus-terang.
.
.
Pada proses penulisan dan rekaman “Titik Koma”, Bliss Remains melakukan semuanya secara mandiri. Masing-masing personel terlibat dalam proses rekaman, mixing dan mastering, dengan dedikasi dan ketekunan yang luar biasa. Mereka memastikan bahwa lagu ini terwujud dengan matang dan menghasilkan hasil yang maksimal.
Sementara dari sisi penulisan lirik, “Titik Koma” dirancang untuk menjadi teman bagi mereka yang merasa kesepian dan terisolasi. Tuturan lirik sarat empati, menggambarkan perasaan yang rumit ketika seseorang berada dalam kehampaan. Lagu tersebut menyampaikan pesan bahwa di tengah kegelapan, masih ada harapan dan keindahan yang bisa ditemukan.
“Titik Koma” sendiri juga direncanakan Bliss Remains sebagai jalan pembuka menuju penggarapan album mini (EP), yang ditargetkan bakal berisikan lagu-lagu lama maupun baru yang akan dibuat ulang dalam versi akustik. Disamping itu, saat ini mereka juga telah merekam ulang semua materi lagu yang ada pada EP pertama mereka, yaitu “Awake”, dan akan merilis ulang semua lagunya ke dalam format rilisan tunggal (single).
Sedikit menengok ke belakang, Bliss Remains terbentuk pada 24 Februari 2021, hasil gagasan bassis Ardo Wijaya Putra bersama gitaris Mushab dan Tegar. Mereka berkumpul untuk pertama kalinya dan langsung membentuk Bliss Remains. Tak lama setelahnya, dramer Abyan serta vokalis Toni Ramadhan bergabung. Dalam beberapa bulan kemudian, Bliss Remains berhasil merilis EP “Awake” pada 7 Januari 2022. Sayang, tidak lama sejak perilisan EP, Toni memutuskan keluar dari band, lalu digantikan oleh Fairus – teman lama Tegar – pada 26 Maret 2022. Namun usai merilis lagu lepas berjudul “Hilang” pada 25 September 2022 lalu, giliran Ardo yang hengkang lantaran permasalahan internal. Saat ini, posisi bass di Bliss Remains dibiarkan kosong dan untuk sementara mengandalkan penggunaan sequencer untuk mengisi kekosongan lini tersebut.
Dengarkan “Titik Koma” di berbagai platform digital streaming seperti Apple Music, Spotify, Amazon Music dan Tidal. (aug/MK02)
.
.
Leave a Reply