Bliss Remains akhirnya melepas karya rekaman baru, setelah sebelumnya telah memperdengarkan kehadirannya di skena musik keras Tanah Air lewat tiga lagu rilisan tunggal, yakni “Regret” (2021), “Hilang” (2022) dan “Titik Koma” (2023).

Kali ini, unit modern rock/post-hardcore asal Bekasi ini memuntahkan album berjudul “Katarsis”. Beramunisikan 12 komposisi lagu dengan suguhan lirik yang bertemakan perjalanan hidup yang penuh dengan rintangan.

“Katarsis” sendiri, bagi pihak band, mengandung makna ‘pelepasan emosi atau keluh kesah yang tersimpan di dalam batin’. Menggaris bawahi kata pelepasan emosi dan keluh kesah. Makna tersebut diangkat sebagai sebuah alasan dan dijadikan pengingat bahwa setiap manusia memiliki perasaan yang tersimpan di dalam batin dan hal itu bukan berarti amarah atau emosi menggebu yang dapat merugikan orang sekitar dan diri sendiri.

Akan tetapi, perasaan yang dapat disalurkan dengan baik, jika kita tahu bagaimana caranya. Hal itulah yang ingin mereka sampaikan lewat album “Katarsis” tersebut.

Bliss Remains, yang digerakkan formasi gitaris Muhamad Mushab Al-Jufri dan Tegar Gilang Giardana, vokalis Fairus Zahran Nugra Novandya dan dramer Abyan Avy Ramadhan memulai proses kreatif “Katarsis” pada pertengahan 2023 lalu. Saat itu, Mushab sudah memiliki banyak materi yang sempat direkam di studionya. Ia juga mengambil peran sebagi produser, sekaligus mengeksekusi tahapan mixing dan mastering.

Terdapat dua lagu yang dibuat ulang di “Katarsis”, yaitu “Home” dan “Secret Wounds”. Kedua lagu itu tadinya dimasukkan ke dalam album mini (EP) mereka yang telah dirilis pada 2022 lalu.

Adalah Toni Ramadhan, mantan vokalis Bliss Remains yang menulis kedua lagu tersebut. Jadi sebelum melanjutkan proses rekaman, para personel Bliss Remains meminta izin kepada Toni untuk membuat ulang lagu tersebut dan menyertakannya ke dalam album.

“Kami ingin menghormati dan menunjukkan rasa terimakasih kepada beliau karena sudah banyak membantu kami sedari band ini berdiri sampai sekarang,” ujar pihak band kepada MUSIKERAS, mengungkap alasan.

Lalu, didasari adanya perbedaan pendapat serta pergantian personel di tubuh Bliss Remains, maka pada pertengahan 2023, EP tadi disepakati ditarik dari peredaran seluruh kanal digital streaming platform.

“Home” dan “Secret Wounds” sendiri lantas disertakan ulang karena dianggap mempunyai makna mendalam. Selain itu, menurut mereka lagi, kedua lagu tersebut menjadi semacam titik balik karier Bliss Remains. Tanda awal mula perjalanan band ini. 

Khusus lagu “Home”, Bliss Remains melakukan perombakan yang lumayan signifikan di musiknya. Sekitar 90% dari versi aslinya. Juga durasi lagu, yang awalnya sembilan menit, dipotong di bagian intro, verse dan bridge sehingga menjadi lebih simpel dan padat. Sedangkan di bagian reff, choir dan interlude tetap memakai konsep yang lama.

“Sedangkan untuk ‘Secret Wounds’, nggak ada perubahan sih. Semua part dan intrumen yang ada pada lagu tersebut tetap sama. Jadi tidak kami rekam ulang dan tinggal pakai file lama hasil dari rekaman album mini kami yang kami rekam pada 2021 lalu.”

Pada pengerjaan album “Katarsis”, Bliss Remains menerapkan beragam refrensi, mulai dari band mancanegara seperti Dayseeker, Periphery, Karmanjakah, ERRA dan juga dari band-band Tanah Air seperti 510, Divided dan Undelayed.

Dengan perpaduan berbagai refrensi tersebut, Bliss Remains mencari titik tengah dengan tetap menulis lagu dengan gaya mereka, dan menjadikan band-band tersebut sebagi acuan dalam proses penulisan bagian-bagian tertentu di lagu-lagu di album “Katarsis”.

Mereka juga mengakui, kali ini gaya penulisan lagu juga cukup berbeda. Penulisan yang dilakukan pada tiga lagu sebelumnya sangat cenderung mengarah ke emo atau post-hardcore dari era 2010-2015. Acuannya sebagaian datang dari band-band seperti Killing Me Inside, For Revenge, Alesana dan Saosin.

Namun demikian, seiring berjalannya waktu dan banyaknya band baru yang mereka eksplorasi, akhirnya disepakati untuk mengubah gaya penulisan lagu menjadi sedikit lebih modern. Akan tetapi, tetap menyelipkan sentuhan ‘post-hardcore’ pada setiap lagu yang termuat di “Katarsis”.

Saat menjalani proses rekamannya, Bliss Remains menyebut salah satu lagunya yang bertajuk “Penance” sebagai komposisi yang cukup memberi tantangan dalam hal teknis. 

“Karena nada di bagian reff-nya itu terlalu rendah buat dinyanyiin. Alhasil kami rombak semua kord yang ada di reff. Kurang lebih satu bulan dan itu sangat memakan waktu, sampai pada akhirnya album yang dijadwalin rilis bulan Maret tuh ngaret banget. Ujung-ujungnya rilis bulan Mei.”

“Katarsis” resmi diedarkan di platform digital sejak 17 Mei 2024. (aug/MK02)