Berawal dari keinginan sang gitaris, Ali Zainal Abidin aka Azid untuk beralih aliran, dari deathcore ke hardcore, akhirnya menjadi momentum terbentuknya unit cadas asal dari Banjarbaru, Kalimantan Selatan ini, pada 2021 lalu. Dan kemudian tanpa berlama-lama, Varasite pun berhasil meletupkan dua lagu rilisan tunggal, yakni “Broken” yang dirilis pada November 2022 serta “911” pada Mei 2023.
Dari sisi musikalitas, Varasite yang juga diperkuat oleh R. Dendy Kharisma Dikarta aka Dendy (vokal), Rizky Aulia Rahmat aka Aabuya (gitar), Pradika Ikhwali aka Dika (bass) dan Nur Alam aka Alam (dram) ini mengedepankan komposisi metalic hardcore yang banyak menggunakan riff yang mudah lekat di ingatan, yang lantas dipadukan lirik berbau emo.
“Broken” sendiri – di tuturan liriknya yang ditulis oleh Dendy – menceritakan tentang seseorang yang sudah tidak ingin lagi kembali ke kekasihnya, karena menurutnya berpasangan menjadi kebiasasan buruk, sudah membuatnya mati rasa. Sementara di “911”, menceritakan tentang sebuah hubungan dimana saat satu orang selalu memberi dan menunggu sesuatu yang setimpal akan datang kepadanya, namun rupanya sesuatu yang ditunggu tersebut tidak kunjung datang.
Varasite mulai masuk studio rekaman pada periode Agustus – September 2022 untuk menggarap “Broken”. Lantaran merupakan pengalaman pertama mereka rekaman di studio, maka proses teknisnya dibantu oleh Nicko Handoko dari Ninesix Studio, yang juga bertindak sebagai produser, plus mengeksekusi tahapan mixing dan mastering.
“(Lagu) ‘Broken’ ditulis pada saat kami di studio latihan, pada bulan Agustus, dimana Dendy duduk di dram dan menemukan intro dari lagu tersebut. Tidak berlangsung lama, Azid langsung mengisi riff di sana. Dari situ kami langsung menghubungi Ninesix Studio untuk masuk studio rekaman. Untuk lagu pertama memasuki studio rekaman, mungkin terasa sangat spesial untuk kami demi membangun jalan Varasite ke depannya,” urai pihak Varasite mengungkap proses di balik proses kreatif awal mereka.
Sementara untuk lagu yang terbaru, “911” sempat mengalami kendala di awalnya lantaran ada personel Varasite yang sedang sibuk dengan kerjaannya. Pada Januari 2023, mereka masuk Ninesix Studio, lalu melanjutkan lagi prosesnya pada Maret dan April 2023. Demo “911” sendiri memuat terapan riff-riff gitar dari Azid, yang mengingatkannya saat masih bermain di sebuah band beraliran death metal.
Dari segi musikal, Varasite mencoba tak mengelompokkannya ke paham tertentu, atau mana pun. Walau pun akhirnya banyak orang yang menyebut Varasite berada di ranah hardcore, metallic hardcore, hardcore punk dan metalcore.
“Varasite tergabung dalam personel dari genre yang berbeda-beda. Contohnya Dendy yang besar di kalangan emo, post-hardcore dan metalcore. Azid, Dika, Alam selalu mendengarkan deathcore yang penuh dengan breakdown, dan Aabuya yang besar di kalangan punk dan easycore. Maka dalam perbedaan tersebut, kami sepakat apa pun ide kami berlima, semuanya akan kami saring dan dimasukkan ke dalam sebuah konsep di Varasite. Dari sanalah orang-orang mengenal kami dalam genre hardcore.”
Tapi ketika meracik komposisi dan aransemen untuk lagu “Broken” dan “911”, Varasite banyak mengacu pada terapan referensi riff dari band-band dunia seperti Slayer serta band metal lawas lainnya. Namun di “911”, ada terapan progresi kord yang cepat, ditambah riff yang catchy di dalamnya. Antara lain yang mereka jadikan acuan selain Slayer, adalah Counterparts, Knocked Loose, Ghostemane dan Boundaries.
Setelah perilisan single “Broken” dan “911”, rencana terdekat Varasite adalah merampungkan penggarapan album yang ditargetkan memuat delapan lagu. Hanya, mereka tidak bisa memastikan, atau memberi estimasi berapa lama karya album tersebut bisa diselesaikan. “Dikarenakan semua personel Varasite mempunyai kerjaan waktu penuh, jadi kami tidak pernah memasang patokan beberapa bulan dalam pembuatan sebuah single, apalagi sebuah album. Semua personel menghargai pekerjaan masing-masing,” ujar Varasite menegaskan.
Kini “Broken” dan “911” sudah tersedia di berbagai platform musik digital. (aug/MK02)
.
.
Leave a Reply