Jeruji tengah memasang kuda-kuda untuk menerjang lagi lewat karya rekaman album mini (EP) terbarunya di pertengahan 2024 ini. Namun sebelum dilampiaskan via label Disaster Records, Jeruji terlebih dahulu melepas satu lagu unggulan kedua berjudul “Warlock” pada Jumat, 21 Juni 2024 kemarin.
Sebelumnya, Jeruji telah melontarkan “Bernyawa” pada 16 September 2023 lalu, sebagai titik awal pembuka menuju EP yang ditargetkan rilis pada Juli 2024 mendatang.
“Warlock” ini merupakan judul album keempat Jeruji saat masih diperkuat vokalis Aldonny ‘Themfuck’ Supriyadi. Tema lirik mengusung ikatan persaudaraan dan kental akan konsep album “Stay True” dari era mendiang vokalis Ginan Koesmayadi.
“Warlock” juga adalah nama sebutan bagi kawan-kawan band beringas asal Bandung, Jawa Barat tersebut, yang selalu mendukung Jeruji dalam bentuk apapun, selama 27 tahun perjalanan karirnya. Lagu “Warlock” mengusung tema persaudaraan, refleksi diri, kritik serta semangat berjuang untuk menjalani hidup.
Di titik ini, Jeruji yang kini digerakkan formasi vokalis Rangga Lawe, dramer Sani Harjasyah, bassis Henddy Hanafi (Pengex) dan gitaris M. Irsyad Ridlwan (Ichad) bertahan atas nama solidaritas dan dukungan para Warlock, sehingga masih dapat berkarya sampai hari ini.
Proses penulisan “Warlock”, menurut tuturan Jeruji kepada MUSIKERAS, terhitung cepat prosesnya. Waktu itu, dimulai oleh Henddy ‘Pengex’ yang melempar ide awal dari lagu tersebut. Ia mengirim audio mentah ke Ichad, yang lantas dibahas bersama-sama oleh personel lainnya.
“Briefing lagu itu di rumah Pengex sambil menikmati sajian sayur kacang di meja makan, hahaha…. Lalu beberapa hari berikutnya wokshop di studio bersama Sani dan Rangga untuk aransemen lagu. Penulisan lirik ‘Warlock’ kami lakukan terakhir dengan judul awal ‘Sayur Kacang’… hahahha, dan (kemudian) kami rekam di Funhouse Studio, Bandung,” beber pihak band lagi merinci.

Oleh para personel jeruji, “Warlock” mereka deskripsikan sebagai lagu yang simpel, kuat dan tajam di lirik sekaligus mudah dicerna. Yang membuatnya berbeda dibanding lagu-lagu mereka sebelumnya, adalah adanya eksplorasi suara yang cukup berbeda, tanpa menghilangkan esensi dari Jeruji itu sendiri.
“Yang paling menarik di lagu ‘Warlock’, di akhir lagu kami memasukkan doa kedamaian yang bersifat universal. Ya, memang biasa dilakukan oleh beberapa komunitas di Bandung. Intinya lagu ‘Warlock’ ini kami dedikasikan buat kawan-kawan yang sudah berpulang dan kawan-kawan yang masih terus bertahan untuk tetap ada di lingkaran scene ini. Semoga spirit ini masih tetap membara!”
Dinamis dan eksplorasi adalah pegangan utama Jeruji saat meracik “Warlock”. Dari lagu ke lagu, mereka mengaku menghindari membatasi diri dalam menjalani proses kreatifnya. “Acuan kami tetap punk, tetap hardcore, dengan rebel attitude yang kami terapkan pada musik dan lirik.”
Sementara itu, sejauh ini penggarapan EP yang sudah dipersiapkan selama sekitar 6-8 bulan sudah memasuki tahapan akhir. Bahkan juga sudah menyelesaikan tahapan mastering. Ada empat trek bengis yang bakal disajikan, yang diharapkan bisa kembali menjadi energi baru bagi Jeruji serta kawan-kawan Warlock!
Jeruji yang telah menggeliat di skena musik ‘bawah tanah’ sejak 30 September 2016 silam, telah merilis beberapa karya rekaman album. Di antaranya ada album “Freedom” (1998), “Lawan” (2000), “3rd” (2004), “Warlock” (2010), “Satu Barisan” (Oktober 2019) dan “Stay True” (Juni 2020). (aug/MK02)
Leave a Reply