Jelang peringatan 35 tahun eksistensi GrausiG di ranah musik cadas Tanah Air, band asal Jakarta ini memanaskannya dengan peluncuran video musik untuk “Bias Krida”, salah satu lagu dari album “Anomi” yang dirilis GrausiG pada April tahun lalu.
Sebelumnya, GrausiG telah memperdengarkan “Tuhan Seperti Tak Bernyali” pada 18 Februari 2023 lalu, sebagai lagu rilisan tunggal pembuka untuk album “Anomi”.
“Bias Krida” diluncurkan di kanal YouTube resmi band asal Jakarta tersebut pada Jumat, 13 Februari 2024 kemarin. Tapi sebelum penayangan video tersebut, GrausiG telah terlebih dahulu membagikan secara berurutan beberapa video cuplikannya, yang kerap menampilkan beberapa adegan petunjuk yang akan ditampilkan dalam video musik “Bias Krida” secara utuh nantinya.
Dipilihnya 13 September 2024 sebagai momen peluncurannya karena bertepatan dengan mitos “Friday the 13th”, yang kerap kali dijadikan pertentangan sebagai hari yang tabu sesuai dengan adegan yang akan ditampilkan pada video musik “Bias Krida” tersebut.
Proses penggodokan produksi album “Anomi” sendiri dikerjakan vokalis Adam Fauzan, gitaris Slamet ‘Mame’ Kuskaijan dan Robby Agam, bassis Rusdi Gaver serta dramer Denny Zahuri di Venom Studio pada Juni hingga Desember 2022 lalu.
Tahapannya dimulai dari perekaman materi dasar sebagai panduan yang dilengkapi dengan tempo masing-masing. Setelahnya, lalu merekam isian drem, kemudian untuk gitar ritem, bass, vokal dan vokal latar. Terakhir, merekam lead gitar.
“Agak lama prosesnya, karena terkendala renovasi studionya dulu, jadi harus menunggu selesai baru lanjut. Selanjutnya untuk mixing dan mastering dilakukan di Dongker Studio,” ujar pihak GrausiG kepada MUSIKERAS, mengungkap produksinya.
Death metal tetap menjadi benang merah di keseluruhan lagu yang digeber di “Anomi”. Mereka menyebut, struktur lagunya pun lebih terkonsep.
“Ada intro, bridge, bahkan down tempo juga untuk menempatkan part yang diharapkan bisa dipakai utk sing along. Intinya dibuat lebih catchy dibanding album-album sebelumnya.”
“Bias Krida” sendiri dipilih sebagai lagu yang dibuatkan video klip lantaran dianggap bisa mewakili dari keseluruhan materi yang ada di “Anomi”. “Bagian-bagian dari awal, pertengahan hingga akhir lagu dibuat naik turun untuk memancing emosi pendengarnya. Dibuatkan klip karena karakter ‘Bias Krida’ dengan komposisinya dirasa perlu dituangkan secara visual juga agar pesannya sampai kepada semuanya.”
Di sisi lain, peluncuran video musik “Bias Krida” tersebut juga merupakan salah satu bagian dari rangkaian jelang peringatan 35 tahun eksistensi GrausiG. Mereka akan melepas sebuah rilisan yang diyakini bakal menambah diskografi dan bisa dibilang juga merupakan salah satu dari artefak GrausiG yang belum pernah dirilis di manapun sebelumnya.
“Bakal ada rilisan dari demo live awal Grausig era 1994 dan era 1995, era yang kedua inilah cikal bakal materi yang ada di EP ‘Feed Flesh To The Beast’. Dalam waktu dekat flyers-nya akan segera dirilis!”
Sebelum “Anomi”, band bentukan 1989 silam ini telah merilis empat album penuh, yakni “Abandon, Forgotten, & Rotting Alone” (1999), “Tiga Dimensi” (2003), “Di Belakang Garis Musuh” (2016) serta “Dogma Dunia Baru” (2018). Selain itu juga ada album mini (EP) “Feed the Flesh to the Beast” (1997), “In the Name of All Who Suffered and Died” (2013) serta “Re-Abandoned, Forgotten & Rotting Alone” (2019). (mdy/MK01)
Leave a Reply