Skena death metal Yogyakarta semakin bergairah dengan hadirnya wajah baru bernama, Desolations. Tapi tunggu dulu, penggagasnya justru bukan nama baru di area ini.
Adalah Oki Haribowo, yang selama ini dikenal sebagai gitaris (dan vokalis) Death Vomit, unit death metal legendaris kebanggaan Kota Gudeg, Yogyakarta.
Rupanya, penyaluran energi kreatifnya pun tidak cukup hanya di Death Vomit. Semangat Oki dalam berkarya terus menstimulasi kreativitasnya yang tidak terbatas. Hasilnya, terbentuklah Desolations.
Apa motivasi Oki mendeklarasikan kelahiran Desolations?
“Sebenarnya tidak ada motivasi apapun, karena ini terjadi dengan tidak sengaja. Di waktu luang, ketika saya bermain gitar, kadang bermain dengan hal-hal yang berbeda, dan menghasilkan beberapa lagu,” ucap Oki, lewat pernyataannya yang diterima MUSIKERAS.
Awal terbentuknya Desolations sendiri terjadi sekitar dua tahun yang lalu. Ketika Oki sedang kongkow di tempat Eko Aryo Widodo, gitaris Anthropophagus Depravity, dan bertemu dengan Sahrul Ramadhan (Rama), dramer Gerogot dan Anthropophagus Depravity.
Rama lantas mengajak Oki untuk membentuk band. Dan sewajarnya sebuah band, mereka bertemu dan latihan hingga sepakat untuk mengajak Aditya Prakoso (vokalis/gitaris Gerogot) pada posisi vokal.
Desolations lalu dipilih sebagai ‘moniker’ yang pas menggambarkan brutalitas musik death metal dan tema lirik lagunya.
Bisa dikatakan, Desolations merupakan supergrup death metal Indonesia karena diperkuat oleh beberapa musisi dari band yang cukup tersohor di skena musik metal ekstrim nasional. Salah satu label independen terbaik di ranah musik keras, Brutal Mind kemudian menangkap potensi Desolations, dan mengontrak mereka sebagai salah satu rosternya. Hasil kolaborasi tersebut menghasilkan “Profane Beast”.

Oki menjelaskan, penulisan komposisi “Profane Beast” berawal dari riff gitar terlebih dahulu, kemudian menyusul pola dram. Setelah aransemen musik selesai, baru kemudian mengisi vokal.
Sedangkan untuk lirik, “Profane Beast” menceritakan apa yang terjadi dan yang dirasakan manusia ketika memutuskan untuk meninggalkan iman yang ia yakini karena dendam.
Proses rekamannya dilakukan di dua studio yang berbeda. Untuk gitar dan bass di Transient Rekordworks, Yogyakarta. Sedangkan untuk vokal dan dram di Texas Sicklab, Surabaya.
Walau semua personel Desolations berasal dari beberapa band pengusung genre death metal, namun Desolations memiliki perbedaan musikal. Khususnya jika dibandingkan dengan Death Vomit yang turut membesarkan nama Oki.
“Death Vomit adalah band dengan konsep yang sudah matang. Sedangkan Desolations bermain dengan tempo, riff gitar dan karakter vokal yang berbeda dengan Death Vomit. Dan itu sudah memberikan atmosfer yang berbeda,” ujar Oki meyakinkan.
Tentu saja, “Profane Beast” bukan proyek semusim bagi Oki. Karena saat ini, ia dan rekan bandnya juga tengah menyiapkan sebuah album penuh. Dan tentunya, juga bakal dirilis via Brutal Mind pada 2025 mendatang. (MK03)
Leave a Reply