“Lagu ini bakal terdengar sangat berbeda apabila dibandingan dengan lagu-lagu kami sebelumnya, bukan hanya karena minimnya scream dan tempo yang relatif pelan, tapi karena di sini kami merasa berhasil mengawinkan dengan baik antara lirik dan juga musik, dimana semestinya pesan dari lagu lebih mudah tersampaikan.”

Kalimat dari Divide di atas mengklarifikasi konsep musikal single baru mereka, “Menyakitkan” yang telah dilepas sejak 13 November 2020 lalu. Unit rock asal Bintaro, Jakarta Selatan tersebut menyebutnya sebagai fase ‘berdinamika’, dengan menyuguhkan suatu konsep yang berbeda. 

Seolah menggambarkan dinamika kehidupan yang tidak terus-terusan berada di atas dan bertempo cepat, melalui “Menyakitkan” tersebut, Divide ingin menggambarkan bagaimana seseorang saat berada di titik terendah di hidupnya, dan tidak ada yang mengetahui akan hal tersebut. Kepedihan tersebut tergambar dengan baik lewat nuansa aransemen yang lebih melankolis dan bertempo pelan. Di sini, Divide juga terdengar bereksplorasi menggunakan unsur suara elektronik di beberapa bagian. Namun dalam komposisi yang dibuat oleh gitaris Pradipta Beawiharta tersebut, Divide tidak serta-merta meninggalkan sisi heavy mereka, yang selama ini lekat dengan nuansa post-hardcore.

“Dibilang formula baru mungkin nggak juga, tapi bisa dibilang sih kami bakal terus nyoba create yang belum pernah kami bikin sebelumnya, tapi rasa ‘Divide’-nya bakalan tetap ada,” ujar pihak band kepada MUSIKERAS, kembali menegaskan.

Lewat single “Menyakitkan” ini,  juga sekaligus menjadi ajang reuni Divide dengan gitaris dan vokalis lama mereka, Danindra Ilham Kamil, atau yang akrab disapa Uda. Uniknya, meskipun Uda juga berposisi sebagai vokalis, tapi isian vokal utama di lagu “Menyakitkan” dieksekusi sepenuhnya oleh Dhenaldi ‘Dendenk’ Saviro yang memang mengisi posisi Uda sebelumnya.

Walau menghadirkan dua vokalis yang mempunyai karakter serta style yang berbeda, tapi menurut band yang juga diperkuat oleh Willfried Arief (bass) serta Nicko R. Prabowo (dram) ini, hal itu tidak terlalu berpengaruh banyak jika dikaitkan ke penulisan aransmen. “Karena untuk vokal, kami lebih fokus di notasi dan juga liriknya, apakah antara lirik, notasi dan juga mood aransemen sudah sejalan atau belum….”

Penggarapan single “Menyakitkan” digarap Divide bersama produser Wisnu Ikhsantama Wicaksana, yang juga bertanggung jawab hingga proses mixing di Soundpole Studio. Sedangkan untuk pemolesan mastering dipercayakan kepada Azimuth Mastering. Untuk sampai ke telinga pendengar, seluruh distribusi digital “Menyakitkan” dibantu oleh Sun Eater.

Divide yang terbentuk pada awal 2010 sejauh ini sudah merilis karya-karya rekaman, yakni EP “Commas in Period” (2010), album penuh “The Sun, The Moon and The Truth” (2012) dan “Sakunta Sarpa” (2016) serta EP “Reanimate” (2019) dan “Nirwana” (2020). 

Setelah “Menyakitkan”, Divide sudah mengantongi sejumlah stok lagu hasil garapan selama pandemi. Akan tetapi, beberapa lagu tersebut masih sangat mungkin mereka rombak lagi. “Untuk sementara sih rencana kami saat ini merilis per single terlebih dahulu aja, diambil dari beberapa lagu yang udah kami tulis itu, atau bisa juga yang baru akan kami tulis.” (mdy/MK01)

.