MUSE keluar kandang lagi. Kali ini lewat karya lagu tunggal terbaru yang mengejutkan, bertajuk “Won’t Stand Down”, yang dilepasliarkan via label Warner Records pada 13 Januari 2022 lalu. Lagu yang diproduseri sendiri oleh Muse, plus bantuan Dan Lancaster (Bring Me the Horizon) untuk pemolesan mixing tersebut, menghadirkan karakter yang cenderung ke metal. Berbeda dibanding karya-karya rekaman milik band asal Inggris tersebut sebelumnya. Menerapkan permainan gitar dengan penalaan rendah, plus distorsi berat berkarakter industrial.
Dari segi lirik, kali ini Muse yang masih diperkuat trio Matt Bellamy (vokal/gitar), Dominic Howard (dram) dan Chris Wolstenholme (bass) melampiaskan sebuah seruan semangat untuk melawan praktek perundungan (bullying). “Lindungi diri Anda dari paksaan dan manipulasi sosiopat dan untuk menghadapi kesulitan dengan kekuatan, kepercayaan diri dan agresi,” seru Matt via lewat siaran pers resminya.
Sebelum “Won’t Stand Down”, Muse terakhir kali merilis album pada 2018 lalu. Album bertajuk “Simulation Theory” tersebut merupakan album keenam Muse yang berhasil bertengger di peringkat puncak terlaris di Inggris. Sejak terbentuk pada 1994 silam, Muse telah merilis delapan album studio, dan sudah terjual sebanyak lebih dari 20 juta keping di seluruh dunia. Salah satu albumnya yang bertajuk “Drones” (2015) berhasil memenangkan trofi “Best Rock Album” di ajang Grammy Awards 2016.
Pada musim panas mendatang, tepatnya pada Juni hingga Juli 2022, Muse telah mencanangkan bakal menggelar sejumlah konser di beberapa festival yang berlangsung di kota di Jerman, Austria, Italia, Inggris, Hongaria, Spanyol, Yunani, Swiss dan Perancis.
Kredit foto: Nick Fancher (Muse)
.
Bermodal berbagai rekaman video dari aksi panggung mereka di rangkaian tur “The Metal Tour Of The Year” bersama MEGADETH, LAMB OF GOD dan TRIVIUM tahun lalu, raksasa hardcore HATEBREED meluncurkan video musik terbarunya yang bertajuk “Instinctive (Slaughterlust)”. Visualisasi itu mengambil momen-momen terseru dari tur tadi. Single itu sendiri merupakan salah satu amunisi dari album Hatebreed yang berjudul “Weight Of The False Self”, yang dirilis via label Nuclear Blast pada November 2020 lalu. Beberapa media asing menilai, album tersebut adalah pencapaian terbaik Hatebreed yang sukses memberi porsi seimbang antara hardcore dan metal. Proses penggarapan produksi “Weight Of The False Self” sendiri kembali dieksekusi Hatebreed bersama produser langganan mereka, Chris ‘Zeuss’ Harris.
.
ABBATH, band proyekan mantan pemuka unit black metal legendaris asal Norwegia, IMMORTAL telah merilis video musik untuk lagu terbarunya yang berjudul ”Dream Cull”. Karya rekaman ini merupakan menu pemanasan menuju perilisan album terbaru Abbath, “Dread Reaver” yang bakal diledakkan pada 25 Maret 2022 mendatang via Season Of Mist. Abbath menggarap “Dread Reaver” selama kurang lebih dua tahun, dan menghasilkan 10 lagu berhawa metal yang sangat gelap. Produksi keseluruhan lagu digodok Abbath bersama produser Endre Kirkesola dan Dag Erik Nygaard di Dub Studio dan Bergen Lydstudio. Untuk pemolesan mastering dipercayakan kepada Maor Appelbaum (Faith No More, Halford) di Maor Appelbaum Mastering, Los Angeles, AS. Formasi Abbath sendiri diperkuat oleh Abbath (gitar/bass/vokal), Ukri Suvilehto (dram), Ole André Farstad (gitar) dan Mia Wallace (bass).
.
Akhirnya, raksasa metal asal Swedia yang paling bertanggung jawab atas penajaman karakter sound di sub-genre djent dan deathcore ini mengumumkan karya rekaman terbarunya. Pada 1 April 2022 mendatang, MESHUGGAH yang diperkuat formasi Jens Kidman (vokal), Mårten Hagström (gitar), Dick Lövgren (bass), Fredrik Thordendal (gitar) dan Tomas Haake (dram) ini akan melontarkan album terbarunya yang bertitel “Immutable” lewat label Atomic Fire Records. Produksi rekaman “Immutable” sendiri dieksekusi di Sweetspot Studios, Halmstad, bekerja sama dengan Rickard Bengtsson dan Staffan Karlsson untuk proses mixing dan Vlado Meller (Metallica, Rage Against the Machine, Red Hot Chili Peppers, System of A Down) untuk mastering.
”Judulnya sangat cocok dengan posisi kami sebagai sebuah band,” seru Mårten tentang albumnya menyimpulkan. “Kami lebih tua sekarang. Sebagian besar dari kami berusia lima puluhan sekarang, dan kami telah matang menjadi diri kami sendiri. Meskipun kami telah bereksperimen selama ini, saya juga berpikir kami tetap yang sama sejak hari pertama. Cara pendekatan kami terhadap sesuatu dan mengapa kami masih membuat album baru. Itu tidak berubah. Kemanusiaan juga tidak berubah. Kami melakukan apa yang kami lakukan, dan kami tidak berubah.”
Meshuggah yang terbentuk sejak 1987 silam, sejauh ini sudah merilis delapan album studio. “Immutable” adalah karya rekaman studio mereka yang kesembilan.
.
MEMPHIS MAY FIRE melancarkan misi amal di single terbarunya yang bertajuk “The American Dream”. Menurut Matty Mullins, vokalis dari unit metalcore asal Texas, AS ini, single tersebut dibuat berdasarkan kondisi negara mereka saat ini, serta adanya keinginan untuk memperjuangkan resolusi ketimbang melawan sesama. “Kami menyumbangkan 100 persen dari hasil penjualan kaos baru yang akan segera hadir di toko merchandise kami ke The Veterans Project, yang misinya adalah melestarikan warisan para veteran militer Amerika dan juga menceritakan kisah-kisah semua negara Sekutu dan kelas prajurit mereka.”
Sepanjang 2021, band bentukan 2006 silam ini telah melepas beberapa lagu tunggal via label mereka, Rise Records. Lagu tersebut adalah “Blood & Water”, “Death Inside”, “Bleed Me Dry”, “Somebody” dan “Left For Dead”. Kombinasi dari keseluruhan lagu tersebut konon telah meraup sebanyak lebih dari 28 juta pendengar di berbagai platform digital.
.
Menyambut tur konsernya bersama Every Time I Die dan Spiritbox yang akan berlangsung pada Februari 2022 mendatang, UNDEROATH menandainya lewat peluncuran album penuh terbarunya, berjudul “Voyeurist” (Fearless Records) pada 14 Januari lalu. Untuk pertama kalinya, penggarapan album Underoath ini tanpa didampingi atau diarahkan oleh seorang produser. Keseluruhan proses mereka garap sendiri, dengan bantuan JJ Revel untuk urusan teknis rekaman. Sebelum perilisan album, Underoath telah memperdengarkan sebagian lagunya lewat single “Damn Excuses” yang diluncurkan pada 14 Juli 2021 lalu, kemudian disusul “Hallelujah” dan terakhir “Pneumonia”. Sebenarnya jadwal perilisan “Voyeurist” telah mengalami pengunduran lantaran menunggu jadwal pasti dari produksi format piringan hitamnya.
Leave a Reply