In Hurricane Rhythm (IHR) memenuhi janjinya untuk merilis lagu daur ulang dari salah satu band pendukung di album kompilasi “Anthems of Tomorrow”, produksi dE Records, pada 2004 silam. Yang dipilih adalah “Dalam Tenang”, karya band punk/rock asal Jakarta, Friends Of Mine (FOM). Lagu itu juga termuat di album self-titled band tersebut, yang diluncurkan pada 2013.
“Dalam Tenang” pernah menjadi anthem di era 2000an awal dengan nuansa punk melodic/rock di racikan musiknya. Musikalitasnya enerjik, namun mudah dicerna lantaran aransemennya yang sederhana. Atas seizin pemilik lagunya, yaitu Mario ‘FOM’ Sulaksono, IHR pun diberikan kesempatan sekaligus tiket emas untuk dapat mengaransemen ulang lagu tersebut.
Saat baru terbentuk pada pertengahan 2004 silam, IHR kebetulan sempat menyaksikan FOM membawakan “Dalam Tenang” dengan energi hebatnya. Ketika itu IHR sedang mencoba menapakkan kaki di skena, dan FOM menjadi salah satu inspirasi mereka disamping band-band hebat lainnya. Dan tentang “Dalam Tenang” sendiri, menurut IHR yang kini dihuni Andy ‘Tebe’ Prawira (vokal/gitar), Romano MJVW (gitar), Dicky Fernando (bass) dan Ian Damar (dram), pondasi lagu tersebut dari sisi lirik sangat kuat. Mengangkat tema sosial yang sederhana namun secara arti signifikan.
“Kami pun sejalan dengan apa yang dituliskan MarioFOM, penulis lagu ini, di lirik ‘Dalam Tenang’. Alasan kuat lainnya, kami sadar betul bahwa tidak ada sebuah karya yang expired atau usang, selama dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab dan menggunakan hati, dia akan tetap dapat dinikmati sampai kapan pun. Mungkin dengan kata lain, kami melihat keajaiban sebuah karya seni, khususnya musik yang tidak dapat dikalahkan oleh waktu. Dia dapat ‘turning on’ kapan saja, selama sejalan dengan pendengarnya di generasi saat ini atau masa depan sebagai medium penyampaian pesan yang apik. Sebuah kehormatan untuk kami dapat membawakan kembali lagu ini dengan versi kami,” tutur IHR kepada MUSIKERAS, menegaskan alasannya.
Produksi “Dalam Tenang”, secara teknis dijalani selama kurun waktu dua bulan, di akhir 2022 lalu. Seluruh proses produksi dieksekusi dengan baik oleh Romano, dari mulai rekaman, mixing dan mastering. Ya, Romano di sini juga bertindak sebagai produser, selain bermain gitar dalam formasi IHR.
Mereka mengakui, proses kreatif saat mendaur ulang “Dalam Tenang” terbilang cukup rumit. Harus berhati-hati dalam membuat keputusan dalam pengolahan aransemennya, mengingat lagu tersebut bukan karya yang mudah untuk dibawakan kembali. Untungnya, akhirnya keseluruhan proses dapat berjalan lancar dan mereka merasa hasilnya cukup memberikan sentuhan terbaik dari yang bisa mereka berikan.
.
.
“Tanggung jawab kami untuk tidak merusak ‘ruh’ lagunya juga menjadi parameter kami dalam proses kreatifnya. Kami mungkin tahu jika lagu ini merupakan lagu yang punya pengaruh di skena underground era awal 2000-an. Sesuai dengan visi dan misi kami, kami ingin melanjutkan semangat yang sudah digaungkan lewat lagu tersebut oleh pemilik lagunya aslinya, yaitu Friends of Mine. Secara teknis, kami tetap menerapkan apa yang kami mampu dan kami anggap layak untuk diterapkan. Berbagai unsur coba kami terapkan di lagu ini supaya harmonisasi tetap tercapai, mulai dari punk, rock, blues, metal dan lainnya. Namun tetap dengan quality control ketat supaya tetap terjaga nyawa lagunya.”
Lalu apa yang membedakan “Dalam Tenang” garapan IHR dengan versi asli FOM?
“Kami mencoba mambuat terobosan baru untuk lagu ini, dengan menerapkan tempo yang up to beat, cara perpaduan harmonisasi vokal ciri khas IHR, dan isian fill-in serta lead di gitar, yang menurut kami dapat memberi aksen baru di lagu ini. Sesuai misi kami untuk tidak merusak nyawa lagu tersebut, sebisa mungkin kami membuat suatu hal yang fresh untuk kemasannya. Secara teknis, kami menerapkan apa yang kami mampu dan kami anggap layak untuk dimainkan. Berbagai unsur coba kami terapkan di lagu ini supaya harmonisasi tetap tercapai, mulai dari punk, rock, blues, metal dan lainnya. Namun tetap dengan quality control ketat supaya tetap terjaga nyawa lagunya.”
Intinya, IHR ingin memberikan nuansa baru di “Dalam Tenang”, baik untuk pendengar lama atau pun pendengar era saat ini. Mengingat usia lagu tersebut sudah 20 tahun. Perlakuan spesial bertujuan agar yang mengenal atau baru mengenal lagu tersebut tetap dapat menikmati lagunya atau sambil bernostalgia. “Dan juga yang paling penting, dapat tersalurkan energi lagunya lewat apa yang sudah kami daur ulang. Simpelnya, kami dapat deskripsikan versi baru dari kami ini ‘RAWKSSS!’… hahaha.”
Sejak terbentuk, IHR tercatat telah merilis lagu “My Empty Heart” dan “So Bad” pada 2006, lalu album debut berjudul “Obsesi dan Cerita” (2009). Pada 2013, IHR sempat melahirkan single berjudul “Naluri Semesta” dan “Diam” sebelum vakum selama kurang lebih tujuh tahun. Saat memutuskan aktif kembali, IHR meluncurkan “Pandora” (2020), lalu menyusul “Gadis Pembawa Lentera” (2021) dan terakhir “Simfoni Terakhir” (2022). (mdy/MK01)
.
.
Leave a Reply