CORUJA EL DIABLO Mantap di Jalur Death Metal/Deathcore

“Desertir” merupakan satu dari tiga lagu demo yang disiapkan Coruja El Diablo untuk melengkapi amunisi menuju album penuh.
coruja el diablo

Coruja El Diablo (CED) yang terbentuk pada 2020 lalu akhirnya menandai agresi awalnya di skena musik keras lewat rencana peluncuran lagu rilisan tunggal pertamanya. Diberi judul “Desertir” dan bakal diledakkan pada 17 Agustus 2024 mendatang, bertepatan dengan perayaan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Lewat “Desertir”, unit penggeber death metal/deathcore dari Bandung Selatan, Jawa Barat ini bercerita tentang penghianatan seorang prajurit atau pemimpin yang mementingkan kesenangan dan keamanannya sendiri, yang melambangkan sifat serakah dan egois manusia, yang pada akhirnya menerima hukuman takdir disiksa dengan brutal dan dihinakan.  

“Semua itu kami implementasikan melalui musik, lirik dan artwork,” seru pihak band menegaskan.

O ya, kata yang dijadikan judul lagu itu sendiri, diambil dari kata ‘desersi’, yang berarti lari meninggalkan dinas ketentaraan atau membelot kepada musuh. 

Vokalis Rian Novianto Putra, gitaris Ardhi Wilayudha dan Devien Aldan Apriliansyah serta dramer Idhul Piki Triana menyebut perilisan “Desertir” sebagai buah dari penantian selama empat tahun. Dalam masa itu pula, Coruja El Diablo telah bergerilya untuk menegaskan arah musikal mereka.

“Lagu ini adalah senjata pertama kami,” ujar pihak Coruja El Diablo kepada MUSIKERAS. “Desertir” ditulis oleh gitaris Ardhi aka Boy sekitar tahun 2020, setelah beberapa kali mengalami perombakan aransemen musik. “Karena saat itu, CED masih beranggotakan dua orang, yaitu Ardhi dan Rian, maka belum direkam secara matang.”

Tapi setelah Piki dan Devien bergabung memperkuat formasi Coruja El Diablo, barulah mereka memutuskan untuk masuk studio rekaman. Tepatnya pada September 2023 lalu. Rekaman isian dram dieksekusi di Escape Studio, lalu dilanjutkan untuk gitar di Crows Music Studio pada Desember 2023. Terakhir, perekaman vokal serta pemolesan mixing dan mastering yang dirampungkan pada Januari 2024, di Crows Music Studio.

“Ya, kalo untuk proses lumayan lama karena kurangnya personel awalnya.”

Saat menjalani penggarapan “Desertir”, proses kreatif dilakukan secara bersama-sama, dengan konsep yang diajukan Boy. Sangat seru karena semua personel CED sebelumnya belum pernah main musik death metal. Jadi kami semua mulai belajar roots death metal dari teman dan senior di scene musik death metal. Banyak pengalaman dan wawasan baru tentunya, kami coba implementasikan semua itu melalui single ‘Desertir’.” 

Dalam penerapannya, para personel Coruja El Diablo mencoba menggabungkan unsur musik death metal yang sangat khas akan suara gitarnya yang berdistorsi, plus temponya yang sangat progresif, dengan berondongan deathcore yang menonjolkan penalaan (tuning) senar rendah di gitar serta terapan patahan breakdown yang heavy dan groovy.

Referensi mereka, sedikit banyak diserap dari band-band bengis dunia macam Suicide Silence, Suffocation, Deeds of Flesh, The Faceless, The Zenith Passage hingga pejuang lokal seperti Jasad.

“Pada dasarnya kami ingin ‘Desertir’ ini lebih ke arah modern death metal, jadi lebih kompleks. Menurut kami, ciri khas CED ada pada riff-riff gitar dan liriknya yang mungkin tidak terlalu deathcore. Bahkan dari segi artwork pun kami mencoba dengan gaya yang berbeda dibanding band-band sejenis.”

Usai menggeber “Desertir”, dalam waktu dekat Coruja El Diablo juga akan merilis visualisasi lagu tersebut dalam format video musik. Lalu di sisi lain, mereka juga tengah mempercepat perampungan lagu rilisan tunggal keduanya. (aug/MK02)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts