Sejak 2022 lalu, Jikunsprain telah melancarkan serangan distorsi yang berkonsep lebih liar, berani dan lebar lewat dua komposisi lepas bertajuk “Paroxisma” dan “Pendusta Ulung”.

Formula baru itu, tak lepas dari kontribusi formasi terkini Jikunsprain yang semakin solid, yakni gitaris Adji ‘Jjiks’ Pamungkas, vokalis Rahmat Budi Sasongko (Koko), bassis Lie Andi Susanto serta dramer Alexander Kevin Sugito.

Walau dalam perjalanannya unit keras asal Jakarta ini kerap terbentur kendala pendanaan, serta jegalan pandemi yang juga melanda Indonesia, namun momentum kreatif mereka tetap bisa diteruskan. Lagu demi lagu berhasil mereka hasilkan, yang pada akhirnya bermuara dalam sebuah album bertajuk “Turbulensi Afeksi”.  

“Ini rekaman paling lama yang pernah kami kerjakan,” seru Jjiks kepada MUSIKERAS, menegaskan. “Lepas pandemi dan baru kelar Agustus tahun ini. Ya, gimana maunya semesta berpihak aja sih, nggak mau maksa tapi Alhamdulilah kelar juga!”

Dalam menggodok dan mengeksekusi rekamannya, para personel Jikunsprain harus mengakali segala keterbatasan. Jjiks mengakui, jadwal manggung yang terbilang jarang tentunya tidak menghasilkan modal finansial yang memadai untuk membiayai rekaman.

Beberapa studio yang mereka pakai rekaman sebagian besar mengandalkan pertemanan. Salah satunya milik gitaris dan produser Denny Chasmala saat mengaransemen isian gitar, hingga studio rumahan milik Noviar Rachmansyah (Ovy), gitaris tandem Jjiks di band rock /rif.

Ovy sendiri dipercaya Jjiks untuk memoles tahapan mixing dan mastering lagu-lagu di album “Turbulensi Afeksi”.

“Lie Andi, itu nama yang mempengaruhi ide album ‘Turbulensi Afeksi’,” ucap Jjiks lagi, mengungkap adanya perubahan arah musikal Jikunsprain. Dalam pengamatan Jjiks, ia menganggap Lie yang cukup dikenal berpengalaman dalam memainkan lagu-lagu Dream Theater di panggung, memiliki potensi musikal yang bisa lebih dalam menggali ide atau lick serta pola aransemen gitar di album terbaru ini.   

jikunsprain

“Kalo didengerin, sebetulnya, untuk intro lagu ‘Turbulensi Afeksi’ itu aja udah termasuk katagori progresif. Hanya memasukkan beberapa bar aja sih, selebihnya balik lagi ke metal-metalan.”

Kehadiran Lie Andi yang menggantikan posisi yang ditinggalkan Daeng Oktav (eks Edane), diakui Jjiks memang sangat membawa pengaruh perubahan. Karakter hardrock heavy metal yang diterapkan di album sebelumnya, kini bergeser. Kali ini dilanjutkan oleh Lie Andi yang lebih berkarakter progresif.

“Bagi kami, untuk mendiskripsikan konsep musik kami di album terbaru ini, kayaknya seperti thrash metal ketemu progresif, tapi nggak rumit-rumit amat kol. Masih asyik buat head banging. Malah warna vokal Koko lebih eksplor, dan juga permainan dram Kevin kayak Sepultura maennya…!”

Dari enam komposisi panas yang disemburkan Jikunsprain di “Turbulensi Afeksi”, ada dua lagu yang disebut jjiks sangat menantang proses eksekusi rekamannya. 

Lagu itu adalah “Pendusta Ulung” dan “Makan Aku”. Alasannya, pola musiknya berganti-ganti dari intro, ke bait ke reff dan interlude. Belum lagi dari sekian baris puisi yang dibuat Jjiks untuk lirik, ada yang terpaksa dipotong Koko karena kurang nyaman dinyanyikan. Ia harus mengganti kata atau kalimat tertentu agar tetap berada di makna yang sama.

“Sehingga ketika rekaman, saya sebagai yang mengarahkan jadi agak sedikit cerewet. Beruntung punya teman-teman baik hati, yang membangun aransemen lagu-lagu baru ini. Dan Alhamdulilah, buat saya pribadi, semua lagunya tetap mengalun jelas garis merahnya,” urai Jjiks yang menulis semua lagu dan arasemen di album barunya.

Sementara ini, album “Turbulensi Afeksi” hanya dirilis dalam kemasan kaset pita pada 28 Oktober 2024 mendatang. Sementara untuk platform digital bakal menyusul sesudahnya.

Karir Jikunsprain mulai bergulir sejak awal 2007, dan pada April 2008 merilis album debut bertajuk “jikuNspraiN” yang memuat enam komposisi instrumental plus dua lagu berlirik, yakni berjudul “Untuk Dirimu” dan “Throwing Life”.

Lalu pada 16 Maret 2009, kembali merilis album berjudul “Sprained”, disusul album mini “Bertuhan Dengan Marah” via label Greenland Records pada 2016.

Pada 2020, Jikunsprain juga menyumbangkan lagu “Gelap Tak Berujung” dalam album kompilasi “Musikeras Cracked It!” rilisan MUSIKERAS pada 21 April 2018. (mdy/MK01)

Daftar lagu di album “Turbulensi Afeksi”:

(side A)

Makan Aku

Paroxisma

Malaikat Hitam

side B

Turbulensi Afeksi

Pendusta Ulung

Bedebah