“Yang waras… Yok Bangun…!” Band rock asal Jakarta, Methosa akhirnya kembali berkoar, menyuarakan sebuah lagu rilisan tunggal terbaru berjudul “Bangun Orang Waras”.
Lagu ini, diciptakan atas dasar keresahan para personelnya; vokalis Mansen Munthe dan Nurina Permata Putri aka Rina Nose, bassis Kelana Halim, gitaris Dami Mahadiwana serta pengolah synthesizer, Raden Agung Hermawan Fitrianto yang peduli akan nasib bangsa ini. Peduli akan semua lapisan masyarakat yang ada di dalamnya, terutama menengah ke bawah.
Menurut Methosa, apa yang terjadi saat ini merupakan hal yang tidak bisa dianggap remeh dan dipandang sebelah mata. Keserakahan para pemimpin tampaknya sudah tidak bisa dibendung lagi.
Mereka secara terang-terangan melakukan praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme – biasa disingkat KKN – yang sudah mereka lakukan di depan umum. Bahkan hal tersebut bukan hanya dilakukan oleh pemerintah pusat saja, namun sudah masuk tingkat daerah dan merata.
Berdasarkan keresahan itulah, lagu “Bangun Orang Waras” tercipta. Agar siapapun yang mendengarkan lagu ini, tersadar dan memulai membenahi diri dan mau aktif dalam mengawasi kinerja pemerintah, serta tidak tutup mata dengan apa yang terjadi saat ini.
Proses penggarapan “Bangun Orang Waras” sendiri dilakukan di minggu pertama September 2024 lalu. Methosa mengungkapkan kepada MUSIKERAS, hanya membutuhkan waktu sekitar empat hari untuk merekam semua instrumen, plus tiga hari untuk mixing dan mastering lagu tersebut.
“Single ini masih berkaitan dari segi tema lirik yang berbicara tentang kritik sosial, namun perbedaan dengan lagu-lagu kami sebelumnya, lirik dalam ‘Bangun Orang Waras’ ini lebih lugas dan tidak banyak menggunakan frasa metafora seperti sebelumnya,” ujar pihak Methosa menegaskan konsep terkininya.
Sementara dari segi aransemen, pun dalam lagu terbaru ini, band bentukan 2020 ini juga lebih sederhana dan ‘fun’. Tidak serumit karya Methosa sebelumnya. Kali ini, mereka juga mengakui tidak terlalu melihat refrensi.
“Kami lebih banyak melakukan diskusi dan saling melontarkan ide saat meramu aransemen ‘Bangun Orang Waras’. Saat di awal Agustus sebelum proses rekaman, kami bahkan mencoba memainkan single ini di hadapan penonton dalam salah satu gig kami untuk melihat reaksi masyarakat terhadap lagu ini. Setelah melihat respon masyarakat, baru kami mencoba mewujudkan masukan-masukan atas respon tadi saat proses rekaman.”
Secara paralel, sebenarnya, Methosa juga sudah mulai menyiapkan materi untuk album kedua. Dan lagu “Bangun Orang Waras” ini sebetulnya merupakan salah satu stok lagu mereka yang dipersiapkan untuk album tersebut.
“Namun melihat situasi Indonesia belakangan sepertinya sangat berkaitan dengan lirik lagu ini. Akhirnya kami memutuskan untuk merilis dalam bentuk single.”
Setelah diluncurkan dalam bentuk rilisan tunggal, akhirnya Methosa mengakui sedikit banyak mengubah cara mereka dalam merancang album keduanya.
“Kami memutuskan untuk membuat album kedua dengan didahului melalui perilisan dalam bentuk single lagu, yang jika kuotanya sudah banyak yang dirilis akan kami rangkum dalam perilisan album.”
“Bangun Orang Waras” kini sudah terhidang di berbagai platform digital sejak 11 Oktober 2024, menyusul album “Kausa Nusantara” yang dirilis pada 9 Februari 2024 lalu. Sementara untuk video musiknya bisa ditonton di tautan ini. (mdy/MK01)

Lirik “Bangun Orang Waras”
Hei bangun orang waras, demokrasi sudah basi…
Buah ini busuk tak ada nutrisi…
Raga nya hidup.,. namun sukma nya mati…
Hukum memang buta tapi kenal transaksi…
Hey pak petani, pupuk mahal cuma modus!
Agar beras impor jalannya bisa mulus…
Hey pak guru, pengangkatanmu tak diurus!
Agar gaji tetap kecil terus menerus…
Hutan adat itu rumah kami, dijual kini…
Ratusan tahun kami sudah disini,
Skarang menjadi… lahan sawit oligarki…
[Chorus]
Yo iyo iyo iyo bangun orang waras
Yo iyo iyo iyo bangun orang waras
Yo iyo iyo iyo bangun orang waras
Yo iyo iyo iyo bangun orang waras
Hey pemuda! Sudahkah kau dapat kerja ?
modal ijazah atau dibantu ayah…
Hey, hey, hey, hey para buruh sudahkah kau beli susu?
Juga lauk pauk untuk anak istrimu…
Hutan adat itu rumah kami, dijual kini…
Ratusan tahun kami sudah disini,
Skarang menjadi… lahan sawit oligarki…
[Chorus]
Yo iyo iyo iyo bangun orang waras
Yo iyo iyo iyo bangun orang waras
Yo iyo iyo iyo bangun orang waras
Yo iyo iyo iyo bangun orang waras
[Chorus]
Yo iyo iyo iyo bangun orang waras
Yo iyo iyo iyo bangun orang waras
Yo iyo iyo iyo bangun orang waras
Yo iyo iyo iyo bangun orang waras
Terima kasih MUSIKERAS MAG
Sama2 om!