Tur penuh energi yang digelar di delapan kota di sepanjang pulau Sumatera pada Agustus 2024 lalu, kini berlanjut. Kali ini, unit death metal asal Bandung, Pourriture, siap melanjutkan rangkaian promosi album “Asap Hitam Konsorsium” dengan mengeksekusi tur di Pulau Jawa dan Bali, pada Desember 2024 mendatang.
Agenda kegiatan yang sudah dan bakal dijalani Pourriture terbilang intens dan cukup padat. Usai perilisan video musik di awal 2024 yang berjudul “Lanskap Peperangan Kelas”, lalu disusul video lirik lagu “Akumulasi Tatanan Primitif” yang dirilis via salah satu label brutal death metal Indonesia, Brutalmind Records pada akhir Juli 2024.
Setelah itu, perilisan album fisik “Asap Hitam Konsorsium” yang sudah bisa didapatkan di Brutalmind Records. Dan kini, band yang dikobarkan oleh vokalis Panji Muhammad Mulfiansyah, gitaris Wisnar Fajrul, dramer Redy Hanaf dan bassis Rendy Aprian ini akan menutup 2024 dengan agenda rangkaian tur Jawa-Bali.
Album “Asap Hitam Konsorsium” sendiri merupakan senjata perlawanan terbaru Pourriture, yang menyuguhkan kombinasi lirik provokatif khas musik brutal death metal. Di liriknya, mereka menggambarkan kondisi sosial para pekerja, kerusakan lingkungan akibat ekploitasi industri dan perlawanan terhadap ketidakadilan.
Dengan membawa nuansa yang kelam dan penuh perlawanan ini, Pourriture akan memnyuguhkan pengalaman panggung yang intens dan tak terlupakan bagi para penonton di sepanjang turnya nanti.
Kawasan Jawa-Bali yang bakal disambangi nanti, akan mencakup sejumlah kota besar dengan jadwal dan lokasi yang akan diumumkan dalam waktu dekat. Pourriture berharap dapat membangun kembali antusiasme komunitas musik ‘bawah tanah’ dan menghidupkan kembali kesadaran sosial kelas perkerja atas pertentangan kelas pekerja dan industri.
“Kami sangat antusias melanjutkan tur ini. Setelah respons luar biasa di Sumatera,” seru Panji, vokalis Pourriture semangat.
“Kami tidak sabar untuk bertemu dengan kawan-kawan pencinta musik death metal di kota-kota selanjutnya. Album ‘Asap Hitam Konsorsium’ adalah karya yang sangat personal bagi kami, dan kami ingin membawakan energi album ini secara langsung di atas panggung,” lanjutnya.
Pourriture yang terbentuk pada 2011 lalu dikenal akan gaya musik death metal barbar yang unik, dengan lirik yang provokatif. Musik mereka membawa pendengar masuk ke dalam perjalanan emosional yang mendalam.
Di album “Asap Hitam Konsorsium”, Pourriture menyemburkan 10 amunisi bengis yang mencoba mengekplorasi lagi dinamika death metal dengan memasukkan unsur-unsur musik hardcore, punk serta thrash metal di dalam musiknya. Antara lain referensi musiknya datang dari band-band dunia macam Suffocation, Deeds Of Flesh, Inveracity hingga Decrepit Birth.
“Dengan durasi yang lebih lama dan sentuhan sound modern di setiap lagunya akan membawa pendengar masuk ke dalam musik yang lebih agresif dan liar. Rata-rata durasi dalam album ini 4-5 menit,” cetus mereka kepada MUSIKERAS, beberapa waktu lalu.
Sebelum “Asap Hitam Konsorsium”, Pourriture yang terbentuk sejak 2011 lalu ini telah memperdengarkan album debut bertajuk “The Savagely Constructions” pada 2017, lewat salah satu label rekaman independen legendaris di Indonesia, Extreme Souls Production.
Jadwal lengkap tur dan kota-kota yang akan mereka kunjungi akan segera diumumkan melalui kanal media sosial resmi Pourriture. (*/MK02)
Leave a Reply